THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 04 November 2007

Termokimia

Persamaan Termokimia adalah persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan enthalpinya.Nilai ∆H yang dituliskan pada persamaan termokimia disesuaikan denagn stoikiometri reaksi,artinya jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi sama dengan koefisien reaksinya.

Enthalpi
              Enthalpi (H) adalah energi yang tersimpan dalam suatu zat atau unsure (diukur pada tekanan 1 atm,25˚C.Enthalpi suatu zat tidak dapat dihitung,akan tetapi perubahan enthalphinya lah yang dapat dihitung.
Cara Penghitungannya:
1.Eksperimen
2.Hukum Hess
3.Perubahan enthalpinya
4.Ikatan kimia
Dalam reaksi kimia selalu terjadi perubahan energi (perubahan entalphi)yang besarnya sebagai berikut .
∆H = Hhasil reaksi - Hpereaksi
Reaksi: P → Q
∆H = HQ – HP

Berdasarkan perubahan ∆H,reaksi kimia dibedakan menjadi 2:
 Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm terjadi jika suatu reaksi yang berlangsung memerlukan energi tambahan dari luar
P + energi Q
P Q ∆H = +
 Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm terjadi jika suatu reaksi yang berlangsung melepaskan energi (kalor) ke lingkungan.
P Q + energi
P Q ∆H = -

Catatan:
- ∆H berlawanan tanda dengan panas atau kalori
- ∆H dinyatakan dalam KJ/mol
- Jika arah reaksi dibalik,tanda ∆H harus dibalik

Contoh:
H2(g) + ½ O2 (g) H2O (g) ∆H = -242 kj
Persamaan diatas dapt diubah sebagai berikut

H2(g) + ½ O2 (g) H2O (g) + 242 kj

- Jika ∆H = -,reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm (melepas kalori)
- Pada pembentukan 1mol H2O(g),terjadi pelepasan panas sebesar 242 kj


Hukum Hess
Hukum Hess menyatakan sebagai berikut:
Pada suatu reaksi,∆H adalah tetap,tidak tergantung jalannya reaksi atau tahap reaksi.Jadi,jika suatu reaksi dapat berlangsung menurut dua tahap atau lebih,maka kalor reaksi totalnya sama dengan jumlah aljabar kalor tahapan reaksinya.Hukum Hess disebut juga hukum penjumlahan kalor
Contoh:
C(s) + O2 (g) CO2 (g) ∆H=-94 kkal
2H2(g)+ O2 (g) 2H2O(l) ∆H=-136 kkal
4C(s) + 4H2 (g) + O2 (g) C3H7COOH(aq) ∆H=-125 kkal

Maka,∆H reaksinya sebagai berikut.
C3H7COOH(aq) + 5 O2 (g) 4CO2 (g) + 4H2O(l)
- Posisi unsure-unsur harus bersesuaian (arah reaksi di balik jika tidak sesuai,sehingga ∆H berubah tanda)
- Koefisien reaksi harus sebanding dengan besar ∆H
- Hasil akhir harus sesuai dengan reaksi yang terjadi.

Sehingga: Reaksi ke-1 dikalikan 4(4CO2 (g) )
Reaksi ke-2 dikalikan 2(4H2O (l) )
Arah reaksi ke-3 dibalik

C3H7COOH (aq) 4C(s) + 4H2 (g) + O2 (g) ∆H= +125 kkal
4C(s) + 4O2(g) 4CO2(g) ∆H= -376 kkal
4H2(g) + 2O2 (g) 4H2O(l) ∆H= -272 kkal
C3H7COOH (g) + 5O2 (g) 4CO2 (g) + 4H2O(l) ∆H= -523 kkal




Enthalpi Pembentukan (∆Hf)
Enthalpi pembentukan adalah ∆H reaksi pada pembentukan 1 mol senyawa zat langsung dari unsure-unsurnya.
∆Hreaksi = ∑∆Hf hasil reaksi - ∑∆Hf reaktan
∆Hf = 0 pada unsure yang stabil (O2,Cl2,Hg,Fe)
Contoh:
C + H2 + O2 C2H5OH
Menjadi: 2C + 3H2 + ½ O2 C2H5OH ∆H = -277,7 kj

Enthalpi Penguraian
Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan.Oleh karena itu,sesuai dengan azas kekekalan energi,nilai enthalpy penguraian sama dengan entalpi pembentukannya,tetapi tandanya berlawanan.
Contoh:
Diketahui ∆H˚f H2O(l) = -286 kj mol-1,maka entalpi penguraian H2O menjadi gas hydrogen dan gas oksigen adalah +286 kj mol-1
H2O(l) H2 (g) + ½ O2 (g) ∆H = +286 kj

0 komentar: